Jamur
Karena kondisi obyektif untuk pertumbuhan dan reproduksi mikroba, seperti suhu, kelembaban dan oksigen, dll.,tekstilkain akan berjamur. Ketika suhu 26~35℃, ini paling cocok untuk pertumbuhan dan perbanyakan jamur. Dengan penurunan suhu, aktivitas jamur berkurang, dan umumnya di bawah 5℃, pertumbuhan jamur berhenti. Kain tekstil itu sendiri mengandung sejumlah kelembapan. Bila kadar air melebihi ketentuan, maka kelembaban kembali memenuhi kondisi untuk perkembangbiakan dan reproduksi jamur. Ada banyak oksigen di dalam kain tekstil. Itu merupakan kondisi penting untuk pertumbuhan dan reproduksi jamur. Dan untuk kain tekstil itu sendiri, bahan bakunya dan bahan-bahan yang menempel selama pengolahannya, seperti selulosa, protein, pati dan pektin, dll, merupakan nutrisi bagi kehidupan dan reproduksi jamur. Karena faktor alam dan faktor manusia seperti desizing yang tidak bersih, pengemasan yang buruk atau penyimpanan yang buruk dalam proses pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan, jamur dapat hidup dan berkembang biak. Kain serat selulosa lebih mudah berjamur karena komposisinya.
Upaya pencegahan timbulnya jamur adalah dengan menjaga kain tetap bersih, kering dan dingin selama penggunaan dan penyimpanan. Dalam proses produksi, pengolahan dan transportasi, gudang harus tetap berventilasi, kering, tertutup, sejuk, tahan lembab, tahan panas dan bersih, dll. Ada juga yang bisa menggunakan obat antibakteri semprot untuk mencegah jamur.
Dirusak oleh Cacing
Kain terbuat dari proteinseratmudah dirusak oleh cacing. Sebab kain wool mengandung keratoprotein, dapat dirusak oleh cacing. Walaupun kapas, rami dan serat sintetis tidak mengandung protein, namun pada saat pengolahan atau pengemasan akan terdapat sisa zat sehingga dapat dirusak oleh cacing.
Tindakan pencegahan cacingan adalah dengan menjaga kain tetap bersih, kering dan berventilasi. Bahan kemasan harus diperiksa dengan cermat sebelum disimpan. Rak dan tempat tidur harus didesinfeksi. Gudang harus tetap bersih untuk mencegah noda minyak dan kotoran mengkontaminasi kain.
Menguning dan Berubah Warna
Jika terdapat sabun yang tidak bersih dan deklorinasi selama penggosokan dan pemutihan, atau noda keringat saat memotong dan menjahit, atau pendinginan yang tidak memadai setelah penyetrikaan dan pengemasan panas, kain akan menyerap kelembapan yang berlebihan, sehingga kain yang diputihkan akan menguning. Ataukaindisimpan terlalu lama, terlalu lembab, dan ventilasi buruk juga akan menguning. Beberapa kain tekstil yang diproses dengan pewarna langsung akan memudar karena angin dan sinar matahari.
Tindakan pencegahan menguning atau perubahan warna adalah dengan menjaga gudang tetap berventilasi dan tahan lembab. Kain harus dijauhkan dari sinar matahari langsung. Kain yang dipajang di etalase dan rak toko harus sering diganti untuk menghindari noda angin, pudar atau menguning.
Kerapuhan
Penggunaan pewarna yang tidak tepat serta pengoperasian pencetakan dan pewarnaan yang tidak tepat akan menyebabkan kerapuhan kain. Jika kain terkena udara, sinar matahari, angin, panas, kelembapan, atau terkena asam dan basa dalam waktu lama, kekuatannya akan berkurang dan kilaunya akan berkurang. Sehingga akan terjadi kerapuhan kain.
Upaya pencegahan kerapuhan adalah dengan mencegah panas dan cahaya. Kain harus disimpan di tempat yang berventilasi dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Juga perlu mengontrol suhu dan kelembaban dengan baik.
Grosir 44133 Produsen dan Pemasok Agen Anti Fenolik Menguning | Inovatif (tekstil-chem.com)
Waktu posting: 24 Mei-2024