01 Ketahanan Abrasif
Nilon memiliki beberapa sifat yang mirip dengan poliester. Perbedaannya adalah ketahanan panas nilon lebih buruk dibandingkan poliester, berat jenis nilon lebih kecil dan penyerapan airnilonlebih besar dibandingkan poliester. Nilon mudah diwarnai. Kekuatannya, ketahanan abrasi dan ketahanan lelahnya semuanya lebih baik dari poliester. Nilon akan lebih mudah berubah bentuk, tetapi memiliki kinerja pemulihan yang baik dan ketahanan pantulan yang lebih tinggi.
Perpanjangan nilon yang tinggi membuatnya tahan terhadap benturan. Ketahanan aus nilon adalah yang terbaik di antara semua serat, yaitu 10 kali lebih tinggi dari kapas dan 20 kali lebih tinggi dari wol.
02 Gravitasi Spesifik
Di antara serat sintetis utama (poliester, nilon, serat akrilik dan Vinal), berat jenis nilon paling kecil, yaitu 1,14. Karena berat jenisnya yang ringan, nilon cocok digunakan sebagai bahan untuk pekerjaan di ketinggian dan di pegunungan tinggi. Selain itu karena kekuatannya yang tinggi, nilon dapat digunakan dalam pembuatan tali, jaring akhir, benang sisal halus dan “serat berinti berongga”.
03 Properti Termal
Ketika nilon diproses, pengaruh suhu terhadap sifat serat harus dipertimbangkan. Ketika suhu udara panas lebih dari 100℃, hilangnya kekuatan nilon terlihat jelas. Itu karena di bawah reaksi panas, ituseratmolekul akan mengalami degradasi kimia oksidatif. Umumnya pada suhu yang lebih rendah, kekuatan nilon lebih kuat. Karena pada suhu rendah, molekul mempunyai sedikit gerakan termal dan gaya antarmolekul kuat.
Pada suhu kamar, kekuatan serat stapel nilon bisa mencapai 57,33~66,15cN/tex dan kekuatan serat nilon berkekuatan tinggi bisa mencapai 83,8cN/tex, yaitu 2~3 kali lebih kuat dari serat kapas. . Selain itu, peningkatan suhu akan menyebabkan penyusutan nilon. Ketika mendekati titik leleh, penyusutannya parah dan seratnya akan menguning.
04 Properti Listrik
Konduktivitas nilon sangat rendah. Jadi akan mudah terjadi akumulasi listrik statis selama produksi. Namun ketika suhu relatif lingkungan meningkat, konduktivitas meningkat sebagai fungsi eksponensial. Misalnya, ketika kelembaban relatif berubah dari 0 hingga 100%, konduktivitas Nylon 66 akan meningkat 106kali. Jadi perlakuan pemberian pakan basah berupa semprotan kabut pada pengolahan nilon akan mengurangi akumulasi listrik statis.
05 Kinerja Penyerapan Kelembaban
Nilon adalah serat hidrofobik. Namun pada makromolekul nilon banyak terdapat gugus hidrofilik lemah seperti -C=O-NH-. Dan pada kedua ujung molekul juga terdapat gugus hidrofilik -NH2 dan -COOH. Oleh karena itu, kinerja penyerapan air nilon lebih tinggi dibandingkan semua serat sintetis lainnya, seperti halnya Vinal.
06 Sifat Kimia
Stabilitas kimia nilon baik, terutama ketahanan terhadap alkali. Pada larutan NaOH 10%, setelah pengolahan selama 10 jam pada suhu 85℃, kekuatan serat hanya berkurang 5%.
Gugus yang lebih aktif pada makromolekul nilon adalah gugus amino, yang akan terhidrolisis pada kondisi tertentu.
Asam dapat menghidrolisis makromolekul nilon dan menyebabkan penurunan derajat polimerisasi serat. Makromolekul nilon juga dapat terhidrolisis dalam air di atas 150℃. Asam dan panas dapat mengkatalisis hidrolisis serat.
Oksidan kuat akan merusak nilon, misalnyapemutihanbubuk, natrium hipoklorit dan hidrogen peroksida, dll., yang akan menyebabkan putusnya rantai molekul serat dan menurunkan kekuatan serat. Kain juga akan menguning setelah diputihkan oleh oksidan ini. Jadi jika perlu memutihkan kain nilon umumnya menggunakan natrium klorit (NaCLO2) atau zat pereduksi pemutih.
Grosir 23203 Bubuk Pemutih (Cocok untuk nilon) Produsen dan Pemasok | Inovatif (tekstil-chem.com)
Waktu posting: 03 Des-2022